Pilih 1 jawaban saja yang paling mendekati pengalaman dirimu!

Kalau menonton sitcom dan acara komedi di TV atau video prank Just for Laughs dan semacamnya yang ada di YouTube, saya baru tertawa setelah saya mendengar suara tertawa kaleng (backsound ketawa)

Iya, baru ketawa kalau ada suara ketawa juga

Kadang ketawa kadang nggak

Tertawa tapi malu-malu

Tetap tertawa walau nggak ada sound effect ketawa

Saya sedang jalan-jalan ke mall, meleng sedikit eh tahunya kejedot pintu kaca. Habis itu pas mau ambil duit ke ATM, saya salah masukin PIN, akhirnya ATM keblokir. Masih bisa ketawa kalau mengalami kejadian macam itu?

Masih. Lumayan nih buat diceritain ke temen/keluarga nanti

Ya, habisnya mau digimanain lagi?

Masa masih ditanya??? Hellooo!?!

*$%&#*@!!!

Pernah dengar tentang laughter yoga? Apakah Anda merasa aneh melihat ada orang tertawa-tertawa sendiri enggak ada angin enggak ada hujan?

Wkwkwk iya aneh banget deh sumpah!

Katanya sih bagus ya, tapi takut dianggap gila deh

Sebatas pernah dengar/baca aja sih, saya tertarik ikutan.

Enggak kok! Saya pernah nyobain sendiri/gabung mereka malah!

Di HP ada video atau meme komedi/lawak? Atau suka kumpulin stiker dan broadcast lucu di WA?

Enggak pernah sih, soalnya saya bisa bikin humor sendiri

Ada kok. Membantu saya untuk membahagiakan diri sendiri atau orang lain.

Ada sih, tapi yang lucu-lucu saja yang saya simpen. Dan yang lucu itu dikit banget!

Waduh, HP saya memorinya enggak cukup hehehe

Sewaktu presentasi di kelas atau presentasi di hadapan kolega kantor, saya suka menyelipkan humor dalam materi saya.

Ngapain??? Orang-orang kan lagi serius juga.

Saya suka kok bercanda sama teman atau kolega, tapi enggak pas presentasi juga kali.

Sedikit saja. Biasanya celetukan verbal biasa dan enggak saya siapkan sih

Wah saya punya tuh folder khusus background, meme, dan gambar bergerak lucu buat ditaruh di slide

Kebanyakan orang mengenal saya sebagai orang yang konyol, bahkan “badut kelas/korporat”.

Iya, dan saya oke-oke saja.

Kadang malu juga sih kalau ketahuan orang yang saya taksir/pasangan saya.

Saya begitu kok, dulu.

Ada yang menganggap saya begitu, ada yang tidak.

Di lingkungan keluarga, paling nyaman berhumor sama siapa saja?

Enakan berhumor sama selain keluarga sih, bisa lebih bebas.

Adik, kakak atau sepupu-sepupu yang seumuran dan akrab.

Teman tongkrongan

Siapa saja sih sebenarnya. Dengan keponakan atau dengan kakek-nenek, sama saja. Semua keluarga saya (termasuk saya) lucu-lucu soalnya

Saya menyadari sejak dulu humor saya sering berisiko (menyinggung orang lain, sering garing, topiknya terlalu sensitif, dll), tapi saya tidak kendor berhumor.

Masih tidak kendor, tapi saya sudah belajar sedikit-sedikit soal berhumor yang aman.

Yang penting kan niat saya tulus berbagi kebahagiaan!

Sekarang saya berhumor sama orang-orang yang kenal dekat/lingkup terbatas saja

Betul! Makanya saya malas berhumor lagi di depan orang lain

Teman dekat, keluarga, bahkan pasangan adalah tipe-tipe orang yang mau menghabiskan waktunya dengan saya karena mereka suka kegembiraan.

Betul! Saya pernah tanya/mereka bilang sendiri ke saya.

Mungkin iya, selain itu saya juga punya sifat positif lainnya.

Enggak kok. Mereka suka sama saya karena saya fisik saya menarik/kaya/sukses.

Harusnya kan bukan tanggung jawab saya ya membuat orang lain gembira.

Suatu hari, Anda memutuskan untuk berangkat sendirian ke bioskop untuk menonton sebuah film komedi yang direkomendasikan oleh teman Anda. Demi apa?

Ya enggak apa-apa. Kebetulan teman yang merekomendasikan itu adalah orang yang sudah lama saya taksir dan karena dia bilang lucu, ya saya coba lihat.

Demi mencari hiburan saja sih karena sedang suntuk.

Biar dapat lelucon baru untuk disampaikan ke tongkrongan besok lah.

Enggak demi apa-apa juga sih. Setiap ada film komedi baru saya selalu ingin menontonnya

Pilih 1 jawaban saja yang paling mendekati pengalaman dirimu!

More Surveys